Bidadari di Pintu Ka’bah

Bidadari di Pintu Ka’bah

Matahari Mekkah menyengat, memantulkan cahaya keperakan pada kain kiswah yang menyelimuti Ka’bah. Di antara lautan jemaah haji yang berdesakan, langkah kaki Sarah terhenti. Lelahnya perjalanan jauh dan ibadah yang tak henti seolah lenyap oleh sesosok di hadapannya. Seorang perempuan muda, dengan wajah teduh dan sorban putih yang melilit kepalanya, tengah bersimpuh di depan pintu Ka’bah. Pakaian ihramnya yang sederhana tak…

SESUDAH RAMADLAN BERLALU

SESUDAH RAMADLAN BERLALU

Sesudah Ramadlan berlalu  Akankah kita sepakat untuk saling merindu, Ibu? Banyak huruf-huruf dalam tadarus yang ingin kukisahkan, iktikaf yang membuat mataku berkaca-kaca sepanjang malam, dan kepulanganku yang entah kapan Juga tentang sepincuk takjil dan mimpi-mimpi masa kecil yang belum kita lunasi  Bahkan dalam doamu, Ibu, kugantung harapan besar yang masih kunanti kapan terkabul dalam wujud ayat-ayat puisi Ibu, di kelopak…

Menelan Rasa, Mencerna Rindu: Sebuah Refleksi Puisi “Sesudah Ramadhan Berlalu”

Menelan Rasa, Mencerna Rindu: Sebuah Refleksi Puisi “Sesudah Ramadhan Berlalu”

Puisi “Sesudah Ramadhan Berlalu” oleh Gus Nas Jogja menghadirkan sebuah refleksi mendalam tentang kehilangan, kerinduan, dan pencarian makna di tengah momen suci Ramadhan yang telah berakhir. Sang penyair, dengan penuh perasaan, melukiskan gambaran seorang anak yatim yang diliputi rasa rindu mendalam kepada sang ibu di kala Ramadhan telah usai. Bait pertama puisi ini langsung membawa kita pada pertanyaan retoris yang…